BIG DATA CYBER SECURITY SUDAH TERPASANG UNTUK MEMATA-MATAI PERCAKAPAN MASYARAKAT

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
TEKNOLOGI - TEKNOLOGI
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
FACEBOOK
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
6 KALI

Senin, 20 Januari 2025

Beredar sebuah unggahan di Facebook yang dibagikan oleh akun bernama @Pian bersama 12 teman lainnya, sebuah narasi dengan klaim Big Data Cyber Security (BDCS) Indonesia sudah terpasang untuk memata-matai percakapan masyarakat dan mengambil semua informasi rakyat. 


Unggahan yang diposting dengan cara berkolaborasi ini juga mengandung info dari Intel dengan perintah untuk mengecek hp masing masing lalu tekan *#06# apabila keluar no IMEI saja berarti handphone dapat dikatakan aman. Namun, jika keluar tulisan IMEI- 01 IMEI/O1..atau IME-02/ IMEI/02... berarti handphone sedang dipantau oleh Intel kepolisian Negara.

Tak hanya itu, unggahan tersebut juga mengatasnamakan Polda NTB dan Polres Bima Kota dengan memberi tag dan tagar di akhir narasinya.

CEK FAKTA:
Dilansir dari turnbackhoax.id sistem yang telah dibangun oleh Indonesia bukanlah Big Data Cyber Security (BDCS) akan tetapi Indonesia hanya menggunakan Pusat Data Nasional (PDNS) milik Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Adapun fasilitas ini digunakan untuk penempatan sistem elektronik dan komponen terkait lainnya berkaitan dengan keperluan penempatan, pengolahan dan penyimpanan data serta pemulihan data. 

Selain itu, dilansir dari tempo.co isu ini juga pernah beredar dikalangan masyarakat pada tahun 2015 dan telah diklarifikasi langsung oleh Divisi Humas Polri melalui akun twitternya yaitu @DivHumas_Polri. 

KESIMPULAN:
Klaim unggahan yang menyebutkan Big Data Cyber Security (BDCS) Indonesia sudah terpasang untuk memata-matai percakapan masyarakat dan mengambil semua informasi rakyat adalah tidak benar.

Informasi ini masuk dalam kategori Misleading Content.

RUJUKAN:
https://onlylinks.cc/REfk (turnbackhoax.id)
https://onlylinks.cc/qXVM  (tempo.co)

PEMERIKSA FAKTA: 
Desy Windayani Budi Artik (@dssywba)
Fauzanil Baitsi (@fauzanilbn02)